Overload dalam pengiriman barang pasti pernah jasa ekspedisi alami. Istilah ini akan sering anda temukan, terlebih bagi anda yang suka berbelanja secara online.
Hal ini akan sering terjadi pada momen-momen tertentu seperti saat liburan atau akhir tahun. Apalagi jika suatu e-commerce atau toko sedang memiliki promo atau event khusus, sehingga menarik banyak pembeli.
Overload yang kita maksud dalam hal ini adalah hanya dalam konteks pengiriman paket via ekspedisi. Sehingga bukan overload dalam konteks yang sifatnya lebih umum.
Mengapa demikian? Karena kata overload sendiri jika kita terjemahkan ke bahasa Indonesia memiliki arti kelebihan muatan. Sehingga dengan kata lain, overload ini memiliki arti yang cukup luas untuk bisa kita pahami.
Arti Overload dalam Pengiriman Barang
Dalam konteks ini, overload bisa kita artikan menjadi di luar kapasitas. Maksud dari pernyataan ini adalah barang yang harus ekspedisi kirimkan terlalu banyak.
Atau dengan kata lain, kapasitasnya melebihi jumlah pengiriman barang yang bisa pihak ekspedisi kirimkan. Jika anda masih merasa bingung, kita bisa membuat satu contoh kasus semacam ini.
Misalnya suatu jasa ekspedisi mampu melakukan pengiriman barang hingga 500 paket per harinya. Namun, suatu ketika jumlah paket yang harus mereka kirimkan melebihi 500 paket yakni mencapai 1000 paket.
Dengan begitu, pastinya pihak ekspedisi akan merasa kewalahan dalam mengirimkan 100 paket tersebut. Hal ini karena jumlahnya sudah melebihi kapasitas yang biasanya hanya mengirimkan 500 paket per harinya. Kondisi seperti inilah yang bisa kita sebut dengan overload.
Efek dan Waktu Overload dalam Pengiriman Barang
Tentu keadaan overload ini akan menimbulkan efek tertentu. Pada umumnya jika terjadi yang namanya overload, maka proses pengiriman akan mengalami sedikit keterlambatan.
Jadi, apabila biasanya pihak ekspedisi bisa mengirimnya dalam waktu 1 hingga 4 hari, ini akan membutuhkan waktu lebih. Sehingga mungkin saja proses pengiriman atau penerimaan barang membutuhkan waktu 1 minggu atau bahkan lebih.
Seperti yang sudah ada pada penjelasan sebelumnya, overload biasa terjadi pada akhir tahun atau musim liburan. Namun, bukan berarti pada hari-hari biasa tidak akan terjadi yang namanya overload.
Karena beberapa toko online atau e-commerce yang sering mengadakan promo atau diskon besar-besaran. Hal inilah yang akan meningkatkan permintaan pengiriman barang.
Solusi Jika Terjadi Overload dalam Pengiriman Barang
Tentu ketika anda sedang berbelanja secara online, anda ingin barang datang tanpa terlambat. Selain sabar dan menunggu, tentu anda bisa mengantisipasi hal tersebut dengan melakukan sesuatu.
Pertama, mungkin anda bisa berbelanja lebih awal atau pada waktu yang tepat. Anda bisa melakukan transaksi jauh-jauh hari sebelum musim liburan atau akhir tahun.
Biasanya pihak ekspedisi akan memberi pilihan layanan dengan durasi yang berbeda-beda. Nah, anda bisa memilih layanan dengan durasi pengiriman paling cepat. Karena dengan begitu, paket anda akan memiliki prioritas tersendiri.
Selain itu, anda juga bisa mengambil paketnya sendiri ketika sudah sampai pada kantor di kota tujuan. Anda bisa melihat posisi paket anda dengan melacaknya menggunakan nomor resi. Karena tentunya setelah sampai kota tujuan akan membutuhkan waktu untuk mengirimkan ke alamat penerima.
Tetapi jika barang tak kunjung sampai padahal sudah melebihi estimasi, anda bisa menghubungi pihak ekspedisi. Dengan begitu, mereka akan menangani masalah anda tersebut sehingga paket segera sampai.
Itulah beberapa informasi mengenai overload dalam pengiriman barang. Anda perlu mengetahui hal ini agar bisa mengantisipasinya atau mencarikan solusi masalah tersebut.