Pengertian
Secara etimologi, sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Socius (bahasa Latin) artinya teman, dan logos (bahasa Yunani) yang berarti kata, perkataan atau pembicaraan. Secara harfiah, sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat.
Beberapa pengertian mengenai sosiologi (dalam Soekanto,2010), di antaranya sebagai berikut.
- Roucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiotogi adatah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam kelompok. Misalnya, interaksi sosial di antara sesama anggota masyarakat RT, RW, dusun, dan
- Seto Soemardjan dan Soelaiman Soemardi mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu norma sosial, lembaga sosiat, kelompok sosial, dan lapisan sosial. Proses sosial adatah pengaruh timbal-balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh ekonomi terhadap politik, agama terhadap ekonomi, atau hukum terhadap agama. Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur sosial masyarakat.
Hakikat Sosiologi
Beberapa hakikat sosiotogi adalah sebagai berikut.
- Sosiologi termasuk rumpun ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan atam ataupun ilmu kerohanian.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan pada apa yang seharusnya terjadi.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni (pure science).
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang diperhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi dalam m
- Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yang digunakannya.
- Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan umum, bukan ilmu pengetahuan yang khusus.
Objek Studi Sosiologi
Objek studi sosiologi adalah masyarakat, dengan menyoroti hubungan antarmanusia dan proses sebab-akibat yang timbul dari hubungan tersebut. Selain itu, sosiologi dapat dikaji dengan perspektif lingkungan. Dalam perspektif tersebut, secara kolektif dapat dikategorikan dalam tiga tahapan studi sosiologi, yaitu sifat dasar dan perkembangan manusia, interaksi manusia dan hubungannya, serta penyesuaian secara bersama dengan lingkungan. Jadi, dalam sosiologi juga terdapat kajian tentang ekologi manusia.
Ciri-Ciri Sosiologi
Sebagai ilmu sosial yang objeknya masyarakat, sosiologi mempunyai ciri-ciri utama sebagai berikut.
- Sosiotogi bersifat empiris karena didasarkan pada pengamatan (observasi) terhadap kenyataan-kenyataan sosial dan hasilnya tidak bersifat spekul
- Sosiologi bersifat teoritis, artinya sosiologi selalu berusaha untuk menyusun kesimpulan dari hasil-hasil observasi untuk menghasilkan teori keil
- Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori-teori dalam sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Kemudian diperbaiki, diperluas, serta diperdal
- Sosiologi bersifat nonetis, artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik-buruknya fakta, tetapi yang lebih penting adalah menjelaskan fakta tersebut secara analitis dan apa adanya.
Perkembangan Sosiologi
Pada awal kelahirannya, sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang dikembangkan oleh Auguste Comte dari Prancis di pertengahan abad ke-18. Auguste Comte kala itu terus berpikir bagaimana caranya memperkecil krisis sosial dan kesenjangan di masyarakat karena Revotusi Industri di Inggris dan Revolusi Sosial di Prancis. Akhirnya, Comte tiba pada kesimpulannya yaitu harus ada ilmu yang bertugas mempelajari masyarakat agar perkembangan yang terjadi dapat diarahkan ke hal yang tebih baik. Auguste Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi karena ia merupakan orang pertama yang mencetuskan istilah sosiologi. Setelah itu sosiologi dikembangkan oleh tokoh-tokoh sosiologi yang lain, seperti Herbert Spencer, Emile Durkheim, dan Max Weber.
Peran dan Fungsi
a. Peran Sosiologi
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan masyarakat, membekati para sosiolog dalam berbagai kegiatan ilmiahnya. Sosiolog adalah orang yang ahli di datam ilmu kemasyarakatan (ilmu sosial). Kehadiran sosiolog sangat diperlukan untuk pengembangan ilmu dan.pembangunan masyarakat. Beberapa kegiatan ilmiah para sosiolog dalam kehidupan bermasyarakat antara lain sebagai berikut.
- Di bidang riset, Seperti semua ilmuwan lainnya, para sosiolog menaruh perhatian pada pengumpulan dan penggunaan data. Sosiolog bekerja sama dengan menggunakan berbagai cara. Misatnya, sosiolog memimpin riset ilmiah dan kemudian mencari data tentang kehidupan sosial suatu Data itu kemudian diolah menjadi suatu karya ilmiah yang berguna bagi pengambil keputusan. Dengan demikian, seorang sosiolog harus mampu menjernihkan berbagai anggapan keliru yang berkembang dalam masyarakat.
- Di bidang kebijakan pemerintah, Ramalan sosiolog dapat pula membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi. Setiap keputusan kebijakan sosial adalah suatu ramal Artinya, kebijakan diambit dengan suatu harapan menghasilkan pengaruh yang diinginkan.
- Di bidang teknis, beberapa sosiolog terlibat datam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Mereka memberi saran-saran, baik dalam penyetesaian berbagai masatah hubungan masyarakat, hubungan antarkaryawan, masalah moral, maupun hubungan antarkelompok dalam suatu organisasi.
- Di bidang pendididkan, guru atau pendidik mempunyai tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevatuasi peserta didiknya. Namun, tugas guru tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan, khususnya tugas guru dalam mengajarkan ilmu-ilmu sosial terutama sosiologi.
b. Fungsi Sosiologi
Sebagai ilmu pengetahuan sosial yang objeknya masyarakat, sosiologi memiliki empat macam fungsi atau kegunaan, yaitu dalam bidang perencanaan sosial, penetitian, pembangunan, dan pemecahan masalah sosial.
Penerapan Pengetahuan Sosiologi
Sosiologi adalah suatu kajian tentang masyarakat dan hubungannya dengan lingkungan di mana masyarakat bertempat tinggal. Kajian-kajian tersebut memberikan pengetahuan bagi siapa saja yang mempelajari. pengetahuan sosiologi memberikan manfaat dan dapat diaplikasikan (diterapkan) dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang keberhasilan seseorang datam kehidupannya di masyarakat. penerapan pengetahuan sosiologi mencakup beberapa aspek, di antaranya sebagai berikut.
- Tentang nilai dan norma sosial.
- Tentang interaksi dan peran sosial.
- Tentang pembentukan kepribadian.
- Tentang perilaku menyimpang.
- Tentang status sosial.
- Tentang penerapan pengetahuan.
Sosiologi dan Fungsinya dalam Kaiian Berbagai Gejala Sosial
Gejala sosial adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi dan dapat diamati datam kehidupan sosiat. Secara umum, gejala sosial dapat diartikan pula sebagai segala sesuatu yang dibuat dan dilakukan oleh manusia dalam kehidupan masyarakatnya. Salah satu gejala sosial yang terdapat datam kehidupan kita sehari-hari adalah adanya masalah-masalah sosiat yang timbut baik datam kehidupan keluarga maupun masyarakat.
Gejala sosial yang dikehendaki biasanya lebih bersifat positif, wajar, dan, memberi manfaat bagi masyarakat. Sedang gejala-gejala sosial yang tidak dikehendaki lebih bersifat negatif dan merugikan masyarakat. Gejala-gejala sosial yang tidak dikehendaki tersebut merupakan gejala yang abnormat atau bersifat patologis (dianggap menyimpang/sakit). Hal itu disebabkan karena unsur-unsur masyarakat tidak bertangsung sebagaimana mestinya sehingga menyebabkan kekecewaan dan penderitaan dalam masyarakat yang bersangkutan. Gejala-gejala abnormal tersebut biasa dikenal atau disebut juga dengan masalah-masalah sosial.